Informasi pemasaran akan diperoleh dan dimanfaatkan dengan tepat jika sistem informasi di dalam pemasaran dibangun dengan efektif dan terintegrasi antar elemen di dalam sistem. Kebutuhan dan akses informasi yang akurat akan membantu pemasar dalam merancang strategi pemasaran. Dan ini merupakan seberapa jauh akses informasi penting diperoleh dan kesesuaian kebutuhan informasi yang benar benar dibutuhkan (assesing information needs).

Manajer pemasaran akan bergantung pada laporan-laporan internal, baik itu informasi tentang pesanan, penjualan, harga, cost atau biaya, jumlah persediaan, piutang, hutang dan sebagainya. Melalui kemampuan dalam analisis data data tersebut maka mereka (pemasar) dapat menemukan peluang, mengetahui ancaman, kekuatan dan informasi informasi penting lainnya.

Menurut Kotler (2003:137), Jantung sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan ke pembayaran. Salesforce atau tenaga penjuala, dealer atau agen dan pelanggan atau customer memasukan pesanan ke perusahaan. Kemudian departemen penjualan mempersiapkan faktur penjualan dan mengirimkan salinannya ke berbegai departemen (yang terkait). Barang-barang terjual dan kemudian habis dipesan, akan dikirimkan kembali oleh suplier atau diproduksi atau dikirimkan oleh departemen produksi dan dilengkapi dengan dokumen pengiriman (misal invoice dan tanda terima). Dokumen akan dikrimkan ke departemen departemen yang terkait sebai alat bukti ataupun pencatatan.

Berkaitan dengan masalah distribusi barang atau pesanan pelanggan, perusahaan perlu melakukan langkah cepat dan akurat. Pelanggan akan merasa puas atau mereka lebih suka jika pesanannya dikirimkan sesuai waktu yang dijanjikan atau dikirimkan tepat waktu, pelanggan tidak suka menunggu lama pesananya dikirimkan.

Sistem komputerisasi atau digitalisasi akan membantu perusahaan dalam memproses pesanan ataupun pencatatan internalnya. Teknologi informasi atau internet telah membantu kebutuhan kecepatan pengiriman data maulai dari invoice tagihan, transfer pembayaran sampai dengan keluhan pelanggan masuk di dalam database internal perusahaan.

Dalam sistem informasi penjualan di database internal, manajer pemasaran memerlukan laporan tepat waktu dan akurat. LAporan penjualan dapat dipisahkan atau dikelompokkan per toko (cabang;jika oerusahaan memiliki banyak cabang). Ini berguna untuk mengukur kinerja pemasaran dan atau penjualan pada masing-masing outlet, sehingga akan diperoleh kinerja penjualan per toko. Melalui data penjualan ini pula, manajer pemasaran akan dapat menafsirkan target target penjualannya baik secara general maupun per cabang. Pencatatan dalam sistem penjualan juga tidak hanya berkait dengan jumlah barang terjual atau dipesan, tetapi juga akan mengetahui keinginan pelanggan di liuat fungsi produkinti, misalnya warna, ukuran kemasan atau isi, kinerja program diskon dan informasi penting lainnya.